Perjalanan Ke Blogger

Kedengarannya seperti menempuh perjalanan yang panjang. Padahal hanya mengikuti arus perubahan sahaja. awal-awal mengenal blogger hanya lewat mulut ke mulut, ya bisa di bilang dari kawan-kawan yang suka ngeblog, posting bahan kuliah, update n promo blog lewat jejaring sosial, sehingga saya tertarik untuk membuat blog yaitu ridha-ilham.blogspot.com ni rencana saya ingin posting mata kuliah, makalah dan catatan kecil dari setiap menempuh dunia pendidikan.   

Saya ucapkan terima kasih untuk kawan-kawan qu yang memberikan pengetahuan tentang blogger sehingga saya bisa membuat sebuah blog dengan ide-ide menarik seperti sebuah tulisan yang bermanfaat. Lewat blog ini mungkin ada beberapa tulisan ya mungkin sahaja saya copas dari orang lain, tapi saya tetap akan membuat sumbernya dengan tidak menghilangkan siapa  pemilik tulisan tersebut dengan membuat sebuah link yang akan dituju kepada sumber tulisan tersebut.

Menyesal

Secara hakikat manusia pada umumnya akan melewati masa penyesalan dalam kehidupannya terhadap sesuatu yang dikerjakan atau yang sudah direncanakan.

Dia yakin bahwa yang dikerjakan telah gagal atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. bagaimana kita menyingkapi hal ini, itu semua tergantung pada diri kita sendiri dan persepsi orang pada umumnya.

ada sebuah bait lirik nasyid yang dibawakan oleh Raihan yang judulnya Kehidupan....

"apa gunanya sesalan hanya menekan jiwa"

jadi menurut saya, jalani terus kehidupan, jatuh sekali itu hal yang biasa. Jadikan pelajaran yang berharga agar tidak terulang 2x, 3x, dst.

sudut pandang penyesalan pun berbeda-beda, salah satunya orang akan beranggapan sebagai ujian untuk mencapai sesuatu yang lebih berharga dan terbaik. menurut kebiasaannya orang akan berkata dibalik sesuatu yang terjadi "pasti ada hikmahnya"

Jalani terus kehidupan Anda, agar bahagia di dunia dan akhirat..semua ini adalah nikmat dari Allah..

Kisah Lukmanul Hakim dan Keledainya

Cerita ini akan selalu menyentuh hati setiap orang, baik pribadi saya maupun saudara-sausara saya yang seiman dan seagama,

Alkisah, pada suatu hari Lukman Hakim mengajak anaknya ke pasar dengan menuntun keledai. Di jalan mereka bertemu dengan seseorang, Orang itu mengatakan “bodoh sekali bapak dan anak itu, bawa keledai tapi kok tidak dinaiki, malah dituntun”. Mendengar omongan ini, anaknya kemudian naik ke atas punggung keledai.

Di jalan mereka lalu bertemu dengan orang yang lain, orang itu lalu mengatakan ”Durhaka sekali anak itu, masak bapaknya disuruh jalan kaki, sedangkan dia malah enak-enakkan naik keledai”.